Tampaknya, sudah menjadi rahasia umum jika industri teknologi sedang berkembang dengan pesat-pesatnya hingga hari ini. Oleh karena itu, tak mengherankan bila kemudian banyak orang ingin menekuninya. Nah, jika tertarik mempelajari web programming, maka hal pertama yang harus kamu kuasai adalah algoritma pemrograman.
Lalu sebenarnya, apa itu algoritma pemrograman? Untuk lebih jelasnya, langsung simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini yuk, Sob!
Apa itu algoritma pemrograman?
Pengertian algoritma pemrograman adalah suatu alur yang dipergunakan dalam suatu perhitungan atau pemecahan suatu masalah secara sistematis, serta dalam kegiatan pemrograman algoritma biasanya dianggap sebagai sebuah logika untuk menentukan program yang akan dibuat.
Dalam definisi lain, algoritma pemrograman adalah serangkaian proses yang wajib diikuti dalam suatu perhitungan pemecahan masalah yang lain, terutama pada program komputer. Algoritma pemrograman adalah suatu pemecahan masalah dengan suatu susunan yang logis berdasarkan sistematika tertentu.
Algoritma pemrograman adalah suatu hal yang paling dasar, oleh karenanya kamu harus bisa memahami dan mengetahui tahap awal dari pembuatan sebuah program. Untuk menyelesaikan algoritma di pemrograman dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu tulisan dan gambar, namun dari dua metode itu kembali lagi kepada seorang programmer, ingin menggunakan metode yang mana.
Perbedaan algoritma dan flowchart
Mungkin beberapa dari kamu masih bingung, lantas apa yang membedakan algoritma dengan flowchart, sebab sekilas keduanya terdengar mirip.
Nah, algoritma pemrograman adalah sebuah proses secara sistematis dan bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan salah satu metode penyampaiannya yaitu melalui flowchart.
Flowchart adalah sebuah gambaran atau diagram yang memiliki satu aliran atau lebih, namun hal itu hanya dapat berlaku secara sekuensial atau saling berkesinambungan. Flowchart juga memiliki simbol-simbol tertentu yang bisa menjadi sebuah gambaran dari setiap alur yang saling terhubung dengan anak panah.
Jadi, sekarang sudah jelas bukan, bahwa kedua istilah tersebut berbeda. Meski begitu, algoritma dan flowchart tidak bisa dipisahkan, sebab flowchart menggambarkan desain program yang akan dibuat dengan berpedoman pada algoritma atau pola pikir.
Contoh algoritma pemrograman
Sekali lagi, algoritma pemrograman adalah suatu alur proses sistematis untuk memecahkan masalah. Contoh sederhananya ialah pada penentuan nilai yang memenuhi syarat kriteria kelulusan.
Ada data berupa nama dan nilai siswa, jika nilai siswa lebih besar atau sama dengan 80 maka siswa tersebut dinyatakan lulus, tetapi jika nilai siswa di bawah nilai 80 maka dinyatakan tidak lulus. Maka algoritmanya seperti berikut:
- Baca nama dan nilai siswa
- Jika nilai >=80 maka
- Keterangan = lulus
- Tetapi jika
- Keterangan = tidak lulus
- Tulis nama dan keterangan
Cara kerja algoritma pemrograman
Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan cara kerja algoritma pemrograman adalah deskripsi dari sebuah proses untuk mengerjakan sesuatu yang disusun dalam sederet aksi. Sederhananya prinsip kerja algoritma di pemrograman terbagi menjadi tiga, yaitu input ⇒ proses ⇒ output.
Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip tersebut dapat kita pahami dengan proses sederhana seperti merebus air. Pertama-tama, mari kita definisikan input dan output. Berdasarkan proses merebus air, yang menjadi input adalah air mentah dan outputnya adalah air matang. Jadi, susunan algoritma pemrogramannya adalah:
- Ambil panci
- Isi dengan air
- Letakkan pada kompor
- Nyalakan api kompor
- Tunggu hingga keluar gelembung
- Air sudah matang
Fungsi algoritma pemrograman
Fungsi utama algoritma pemrograman adalah untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma ini merupakan suatu hal yang penting dalam aktivitas membuat suatu program. Berikut fungsi algoritma pada pemrograman lainnya:
- Dapat menyelesaikan permasalahan rumit dalam suatu program yang melibatkan perhitungan tingkat tinggi.
- Mampu menyederhanakan suatu program sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien.
- Dapat digunakan secara berulang sehingga meminimalkan penulisan program yang berulang.
- Mempermudah pencarian kesalahan serta dapat diperbaiki dalam waktu yang singkat.
- Adanya alur proses yang jelas sehingga kamu dapat dengan mudah mencari kesalahan jika terjadi error.
Baca juga: Bahasa Pemrograman Python : Pengertian, Contoh, dan Kegunaan
Algoritma pemrograman dasar
Ada banyak jenis algoritma pemrograman yang dibuat, tapi setidaknya terdapat 32 yang umum digunakan oleh ahli IT. Berikut contoh algoritma pemrograman 10 dari 32 yang biasa digunakan dalam dunia komputer:
1. Kompresi data
Kompresi data atau source coding adalah programming algorithm yang proses encoding sebuah informasi mempergunakan bit lebih sedikit daripada representasi tanpa kode yang wajib menggunakan skema encoding spesifik.
2. Pencarian beam
Pencarian beam merupakan programming algorithm yang membuat pencarian pertama terbaik menjadi optimal. Seperti pencarian pertama terbaik, pencarian beam menggunakan fungsi heuristic untuk menilai node- node yang diperiksa.
3. Pencarian binary
Pencarian binary adalah sebuah teknik guna menemukan nilai tertentu di linear array dengan mengesampingkan data pada setiap langkah.
4. Hashing
Jenis algoritma pemrograman yang berfungsi untuk membuat rangkuman atau mengidentifikasi data secara probabilistik. Dengan itu maka satu orang dapat menerapkan rumus matematika ke data, menghasilkan string yang mungkin untuk nilai data itu. Data string tersebut lebih pendek dari data asli dan data tersebut dapat digunakan untuk pengidentifikasian.
5. Branch and bound
Sebuah metode programming algorithm yang umum untuk menemukan sebuah solusi optimal dari berbagai masalah yang ada pada pengoptimalan. Yang mana masalah tersebut terdapat pada optimasi diskrit dan kombinasi.
6. Maximum flow
Masalah dari algoritma pemrograman maximum flow adalah untuk menemukan hukum melalui alur aliran yang maksimal. Masalah ini dapat dinilai sebagai kasus yang istimewa dari masalah alur aliran yang lebih kompleks.
7. Dynamic programming
Metode dynamic programming dapat mengurangi runtime algoritma yang menampilkan dari sub-masalah tumpang tindih dan substruktur optimal.
8. Metode newton
Metode newton merupakan algoritma programming yang efisien untuk menemukan perkiraan ke nol dari fungsi yang mempunyai nilai nyata. Metode ini juga merupakan metode yang dikenal guna menemukan akar persamaan dalam satu atau lebih dari dimensi. Metode newton juga dapat dipergunakan untuk menemukan masalah lokal dan fungsi minim lokal.
9. Q-learning
Q-learning merupakan teknik pembelajaran untuk penguatan yang bekerja dengan mempelajari setiap fungsi dari sebuah nilai yang memberikan utility yang diharapkan untuk pengambilan tindakan dalam kondisi tertentu.
Q-learning ditujukan juga untuk mengikuti kebijakan sesudahnya. Kekurangan metode ini adalah pada kemampuannya membandingkan utility yang diharapkan dari yang tidak ada tanpa memerlukan model lingkungan.
10. Karatsuba multiplication
Karatsuba multiplication dipergunakan untuk setiap sistem yang membutuhkan perkalian angka dalam kisaran digit layaknya sistem pada aljabar komputer dan perpustakaan bignum, karena perkalian panjang dinilai terlalu lambat.
0 komentar:
Posting Komentar