Dinamika penduduk benua-benua di dunia adalah perubahan-perubahan yang terjadi dari sisi jumlah, distribusi, dan komposisinya. Perubahan tersebut dapat terjadi karena adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan penduduk atau migrasi.

Terkadang dinamika penduduk dapat diubah dengan sengaja. Misalnya bagaimana Amerika Serikat sempat menggalangkan program imigrasi untuk memperkaya komposisi penduduknya. Hal tersebut tentunya untuk membuat negaranya semakin kaya akan kearifan-kearifan lokal yang dimiliki oleh penduduk dunia.

Wujud konkret dinamika penduduk dapat dilihat dari perubahan komposisi penduduk seperti persebarannya, kualitas hidup, budaya, etnik, dan agama. Bagaimana keadaan dinamika penduduk benua-benua di dunia pada umumnya? Berikut adalah pemaparannya, dimulai dari dinamika penduduk benua Asia.

Dinamika Penduduk Asia

Populasi penduduk Asia mencapa 3.921.000.000 jiwa berdasarkan data World Population Data Sheet (WPDS), pada tahun 2005. Jumlah tersebut terus bertambah menjadi 4.397.000.000 hingga tahun 2015. Artinya, penduduk Asia bertambah sebesar 476 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.

Persebaran penduduk Asia tidak merata. Beberapa negara di Asia merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia, seperti China, India, dan Indonesia. Hal itu menyebabkan wilayah dengan jumlah dan kepadatan penduduk tinggi terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Sementara wilayah pedalaman Asia justru relatif lebih jarang penduduknya.

Komposisi Penduduk Asia berdasarkan Umur

Dilihat dari komposisi usia, sebesar 25% penduduk Asia berusia di bawah usia 15 tahun dan sebesar 8% berusia 65 ke atas. Penduduk Asia berusia antara 15 sampai 65 tahun sebesar 67%. Artinya, berarti sebagian besar penduduk Asia berada di kategori usia produktif.

Maksudnya, usia produktif adalah penduduk berusia antara 15 hingga 65 tahun (WPDS, 2015). Usia produktif juga bercirikan mampu melakukan sesuatu untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan manusia.

Komposisi Penduduk Asia berdasarkan Ras

Dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan ras, penduduk di Benua Asia terdiri atas tiga ras utama yaitu Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid. Tipe ras tersebut telah bercampur baur sehingga mengalami proses asimilasi antara satu dan lainnya. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 57) berikut adalah persebaran penduduk berdasarkan ras di benua Asia.

  1. Asia Utara dan Asia Tengah mayoritas adalah ras Kaukasoid atau ras Europoid.
  2. Asia Timur dan Asia Tenggara sebagian besar adalah ras Mongoloid.
  3. Wilayah Asia Selatan bagian tengah didominasi ras Kaukasoid.
  4. Asia Selatan bagian selatan didominasi ras Negroid, misalnya suku bangsa Dravida di India Selatan dan Sri Lanka.
  5. Asia Barat (Timur Tengah) bagian selatan, khususnya negara-negara di Semenanjung Arab (Yaman, Oman), didominasi ras Negroid.
  6. Di wilayah Asia Kecil, Asia Barat (Timur Tengah) bagian utara didominasi ras Kaukasoid/Europoid dan ras Negroid.

Laju Pertumbuhan Penduduk Asia

Laju pertumbuhan penduduk Asia mencapai 1,5% per tahun. Artinya penduduk Asia bertambah 1.5% pertahunnya. Meskipun begitu, hal tersebut tidak benar-benar memperlihatkan laju pertumbuhan Asia secara umum.

Karena seperti yang sudah dibahas sebelumnya, persebaran dan pertumbuhan-penduduk benu Asia tidak merata di setiap kawasan. Contohnya, Yaman, Suriah, Arab Saudi, Laos, dan Yordania merupakan negara-negara dengan pertumbuhan tinggi, yaitu di atas 2,5%.

Kualitas Penduduk Asia (HDI)

Kualitas penduduk dapat dilihat dengan menggunakan ukuran Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Human Development Index (HDI) merupakan gabungan dari indikator angka harapan hidup sejak lahir (Life Expectancy at Birth), pendidikan, dan pendapatan per kapita.

Berdasarkan indikator HDI, kualitas penduduk Asia ternyata bervariasi. Sejumlah negara di Asia memiliki kualitas yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya sedang dan rendah. Misalnya, secara umum tampak bahwa:

  1. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Brunei, China dan Saudi Arabia masuk kelompok dengan kualitas penduduk atau HDI sangat tinggi. Negara-negara tersebut memiliki penduduk yang harapan hidupnya, pendidikan, dan pendapatan sangat tinggi;
  2. Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal berada pada kategori rendah.

Agama dan Budaya di Asia

Asia memiliki budaya yang sangat beragam. Asia merupakan tempat lahirnya agama-agama besar di dunia, seperti Hindu, Sikh, Konfusianisme, Taoisme, Shinto, Buddha, Islam, Kristen, dan Yahudi (Judaism). Agama-agama yang lahir di Asia kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan dunia. Sejumlah agama kemudian menyebar dan dianut oleh banyak Negara.

Keragaman dan kekayaan budaya Asia juga terlihat dari karya seni, literatur, dan musik. Porselen, keramik, kaligrafi , lukisan, peralatan dari gelas dan metal, tekstil dan arsitektur. Karya seni berupa alat musik juga sangat banyak jenisnya.

Dinamika Penduduk Amerika

Penduduk Benua Amerika pada tahun 2005 mencapai angka 888.000.000 jiwa. Kemudian pada tahun 2015 jumlah tersebut bertambah mencapai 987.000.000 jiwa. Artinya terjadi pertambahan penduduk sebesar 99.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Hal itu menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Benua Amerika tergolong rendah, yakni 0,9% per tahun.

Seperti benua Asia, sebaran penduduk Amerika juga tidak merata. Konsentrasi penduduk Amerika berada di bagian timur dan barat Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Karibia, serta bagian barat dan timur Amerika Selatan.

Bagian tengah Benua Amerika umumnya lebih rendah kepadatan penduduknya. Demikian halnya dengan wilayah paling utara dan paling selatan. Hal itu wajar karena kedua wilayah tersebut mendekati kutub utara dan kutub selatan yang lebih sulit untuk menunjang kehidupan. Penyebabnya adalah suhu yang dingin membuat masyarakat kurang nyaman dan sulit untuk mengolah tanah, menanam tanaman, dan sebagainya.

Komposisi Penduduk Amerika berdasarkan Umur

Komposisi penduduk Amerika berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebesar 24% dari penduduknya berusia kurang dari 15 tahun, dan sekitar 10% berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti sebesar 34% penduduknya termasuk penduduk usia tidak produktif. Selebihnya, yakni 66% merupakan penduduk usia produktif.

Kualitas Penduduk Amerika (HDI)

Berdasarkan HDI yang dilihat dari angka harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan perkapita, benua Amerika memiliki kualitas penduduk yang bervariasi.

  1. Negara yang memiliki kualitas penduduk yang tinggi di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Argentina, dan Chile.
  2. Beberapa negara dengan kualitas penduduk yang tinggi adalah Meksiko, Brazil, dan sejumlah negara Amerika Latin lain.
  3. Negara dengan kualitas penduduk sedang adalah Paraguay, Bolivia dan sejumlah negara lain.

Komposisi Penduduk Amerika berdasarkan Ras

Sebetulnya, suku Indian merupakan peduduk asli Amerika. Namun jumlah mereka terus menyusut karena terdesak perkembangan orang-orang kulit putih yang berdatangan ke Amerika sejak abad ke-15. Penduduk asli benua Amerika yang lainnya adalah suku Eskimo yang mengalami nasib serupa dengan suku Indian.

Hal ini menjadikan komposisi penduduk Amerika dominan oleh imigran atau pendatang yang berasal dari berbagai benua. Berbagai pendatang tersebut terdiri atas tiga ras utama, yaitu:

  1. ras Negroid dari Afrika,
  2. Mongolia dari Asia, dan
  3. ras Kaukasoid yang berkulit putih dari Eropa.

Dalam perkembangannya, penduduk pendatang dan penduduk asli saling berbaur hidup bersama sehingga banyak dijumpai pula penduduk campuran.

Budaya dan Agama di Benua Amerika

Berbagai budaya di benua Amerika dapat dibedakan secara umum menjadi budaya Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Budaya dan Agama Amerika Utara

Amerika Utara terdiri atas Amerika Serikat dan Kanada. Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan budaya yang sangat beragam. Budayanya dibentuk oleh budaya asli Amerika, Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Bahkan, budaya Amerika mempengaruhi budaya di wilayah lainnya di dunia.

Budaya Amerika juga dapat terlihat dari gaya berbusana, olahraga, dan makanan. Produk budaya seperti jeans, sepatu, baseball, topi koboi dan sepatu boots merupakan budaya Amerika. Hamburger, hotdog, keripik kentang juga menjadi contoh budaya makanan dari Amerika Serikat.

Dalam bidang seni banyak karya seni yang dijadikan kiblat bagi warga dunia seperti film dan acara televisi. Amerika utara adalah salah satu pelopor tumbuhnya budaya populer modern di dunia.

Bahasa utama yang digunakan penduduknya adalah Bahasa Inggris. Walaupun demikian, penduduk Amerika juga kerap menggunakan Bahasa Spanyol, Mandarin, Perancis, dan Jerman. Bahkan, Biro Sensus Amerika memperkirakan lebih dari 300 bahasa digunakan di Amerika Serikat.

Penduduk Amerika Serikat sebagian besar (83%) menganut agama Kristen. Sisanya menganut agama Yahudi dan Islam. Selain itu, terdapat pula penduduk Amerika Serikat yang tidak menganut agama atau disebut juga sebagai ateis.

Budaya dan Agama Amerika Selatan

Amerika Selatan atau Amerika Latin memiliki budaya yang beragam pula. Musik dan tari menjadi salah satu ciri utama dari budaya Amerika Selatan. Terutama tarian Samba dari Brazil, Tango dari Argentina dan Uruguay, dan Cumbia dari Kolombia.

Bahasa Portugis dan Spanyol adalah bahasa utama yang banyak dituturkan di Amerika Selatan. Selain itu, terdapat pula bahasa lainnya, seperti Aymara di Bolivia, Wayuu di Venezuela dan Kolombia, dsb.

Dilihat dari agamanya, penduduk Amerika Selatan didominasi oleh agama Katolik Roma. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Hindu, Islam, Animisme, dan Shamanisme. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Hindu, Islam, Animisme, dan Shamanisme.

Dinamika Penduduk Eropa

Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Kemudian pada tahun 2016, jumlah penduduk Eropa hanya bertambah menjadi 742.000.000 jiwa. Artinya terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 11 tahun. Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia dan Amerika.

Pertambahan penduduk Eropa terjadi karena angka kelahiran yang kecil pula. Angka kelahiran di benua Eropa hanya 11 jiwa per 1.000 penduduk dan angka kematian juga sama, yakni 11 kematian tiap 1.000 penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebetulnya jumlah penduduk Eropa relatif stagnan.

Sementara itu, bertambahnya penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.

Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel, London, Madrid, dan Warsawa.

Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya sekitar pantai tetapi juga sampai pedalaman mengingat banyak kota dan industri yang dibangun sampai ke daerah pedalaman benua. Demikian halnya dengan Kota Madrid yang berada jauh di pedalaman, memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi.

Komposisi Penduduk Eropa berdasarkan Umur

Penduduk Eropa menunjukkan bahwa sebesar 16 persen kurang dari 15 tahun dan sebesar 17 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti 33 persen penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Sebesar 67 persen penduduknya berusia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk penduduk kelompok produktif.

Komposisi Penduduk Eropa bedasarkan Ras

Penduduk Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduknya termasuk keturunan induk bangsa Kaukasoid (kulit putih) yang terbagi menjadi beberapa suku bangsa. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 66) berdasarkan ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa dikelompokkan menjadi lima suku bangsa, yaitu sebagai berikut.

  1. Bangsa Nordik,
    ciri fisik suku bangsa ini memiliki rambut pirang, mata biru, tengkorak panjang, dan muka sempit. Mereka banyak tinggal di Eropa Barat dan Eropa Utara, yaitu Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara.
  2. Bangsa Alpen,
    ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa ini banyak terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yaitu Prancis, Swiss, Polandia, Austria, dan Jerman bagian selatan.
  3. Bangsa Mediteran,
    ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik, terdapat di kawasan Eropa Selatan, yaitu Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol.
  4. Bangsa Slavia,
    ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Mereka banyak tinggal di Eropa Timur yaitu Kroasia, Bulgaria, Serbia, Montenegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.
  5. Bangsa Dinarik,
    ciri memiliki rambut gelap dan banyak terdapat di Rumania.

Kualitas Penduduk Eropa

Penduduk Eropa umumnya memiliki kualitas hidup tinggi dan sangat tinggi. Negara di Eropa dengan kualitas penduduk sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara, dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi.

Sementara itu beberapa negara dengan kualitas penduduk sangat tinggi di antaranya adalah Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Negara dengan kualitas penduduk tinggi di antaranya adalah Rumania, Ukraina, dan Bulgaria.

Budaya dan Agama di Eropa

Bangsa Eropa memiliki ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan. Karya seni masyarakat Eropa telah berkembang sejak lama, bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu. Periode berikutnya adalah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern.

Sumber budaya bangsa Eropa adalah Yunani dan Romawi. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya dalam bidang filsafat.

Bahasa Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional. Namun, masing-masing negara di Eropa memiliki bahasanya sendiri. Bahkan, kebanyakan setiap Negara setidaknya memiliki satu bahasa resmi yang berbeda.

Bahasa terbesar di Eropa adalah bahasa Rusia yang kemudian diikuti bahasa Jerman. Selain itu, terdapat bahasa yang digunakan secara regional maupun lokal. Beberapa bahasa lainnya di Eropa adalah bahasa Spanyol, Portugis, Prancis, dan bahasa Belanda.

Penduduk Eropa menganut beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah:

  1. Katolik Roma tersebar di Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Irlandia, Belgia, Jerman bagian selatan, dan Polandia.
  2. Kelompok terbesar kedua ialah Kristen Protestan yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah seperti Inggris, Skotlandia, Jerman bagian utara, Belanda, dan negara-negara Skandinavia.
  3. Kelompok terbesar ketiga adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang umumnya tinggal di Rusia, Ukraina, Belarusia, Yunani, Bulgaria, Rumania, serta Serbia, dan Montenegro.

Selain itu, hampir di setiap negara Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di Rusia. Agama Islam dianut oleh banyak penduduk Eropa Timur. Di Bosnia dan Albania, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di negara Jerman, Prancis, dan Belanda, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua.

Dinamika Penduduk Afrika

Pada tahun 2005 penduduk benua Afrika berjumlah 906.000.000. Sementara itu, pada tahun 2015, jumlah penduduk Afrika mencapai 1.171.000.000 jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut bertambah sebesar 265.000.000 jiwa.

Besarnya angka pertambahan penduduk di Afrika tidak lepas dari tingginya angka kelahiran di Afrika yang mencapai angka 36 tiap 1000 penduduk. Namun, angka kematian penduduk Afrika juga besar, yaitu mencapai 10 jiwa tiap 1.000 penduduk.

Angka migrasi di benua ini negative, kecuali untuk Negara Afrika Selatan. Artinya ada penduduk Afrika yang bermigrasi ke benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, yaitu 2,5% per tahun.

Seperti benua lainnya, penduduk Benua Afrika juga persebarannya tidak merata. Wilayah tertentu hampir tidak berpenghuni, yakni di wilayah gurun. Sementara itu wilayah dengan kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika Barat, bagian timur Afrika Selatan, sepanjang lembah Sungai Nil dan seterusnya. Wilayah dengan kepadatan rendah terdapat di Gurun Sahara dan bagian tengah Tengah Afrika.

Komposisi Penduduk Afrika berdasarkan Ras

Sebagian besar penduduk Benua Afrika adalah keturunan negro yang berkulit hitam. Hal inilah yang menyebabkan Benua Afrika mendapat julukan Benua Hitam. Bangsa Negro di Afrika dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu:

  1. Negro Sudan dengan ciri kulit hitam, bibir tebal, dan rambut keriting,
  2. Golongan kedua adalah Negro Bantu dengan ciri seperti Negro Sudan tetapi kulitnya lebih terang.

Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 70) secara garis besar penduduk Afrika digolongkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut.

  1. Ras Negro yang mendiami sebelah selatan Gurun Sahara merupakan penduduk mayoritas. Ras Negro ini terdiri atas beberapa suku bangsa seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Sudan, dan Suku Bantu.
  2. Kaukasoid dari keturunan Arab yang mendiami Afrika Utara. Ras ini terdapat di sepanjang pantai Laut Tengah dan terdiri atas dua suku bangsa yaitu suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid.
  3. Ras Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan kulit putih, keturunan Eropa ini jumlahnya sedikit dan banyak tinggal di Afrika Selatan.
  4. Suku pribumi merupakan penduduk asli yang banyak tinggal di daerah-daerah pedalaman. Suku pribumi terdiri atas: Suku Pygmy di hutan Kongo, Suku Bushman di Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot di Afrika Selatan.

Kualitas Penduduk Afrika

Kualitas penduduk Afrika umumnya relatif rendah. Berdasarkan kriteria Human Development Index (HDI), tidak ada satu negara pun yang memiliki kualitas penduduk yang tergolong sangat tinggi.

  1. Beberapa negara memiliki kualitas penduduk yang tinggi seperti Aljazair dan Tunisia.
  2. Negara yang kualitas penduduknya tergolong sedang antara lain Mesir, Afrika Selatan, dan Namibia.
  3. Negara dengan kualitas penduduk rendah di antaranya adalah Sudan, Ethiopia, Kenya, dan Chad.

Budaya dan Agama di Afrika

Seperti halnya benua Asia dan benua lainnya, Benua Afrika juga memiliki budaya yang sangat beragam. Keragaman tersebut tidak hanya terlihat antarnegara tetapi dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab dan Eropa, budaya Afrika kemudian berkembang.

Budaya Afrika dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama. Karya seni dapat berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung biasanya menggunakan tema pasangan laki-laki dan perempuan, perempuan dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan binatang, dan orang asing.

Musik dan tari penduduk asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari dari penduduk pendatang dari Arab. Penduduk asli, khususnya di wilayah sub Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika.

Benua Afrika memiliki keragaman bahasa yang sangat tinggi. Bahkan diperkirakan jumlah bahasa yang digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa. Namun terdapat bahasa utama yang digunakan yaitu Arab, Swahili, dan Hausa. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 71) bahasa yang digunakan di Afrika dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

  1. Afro-Asiatika meliputi Afrika bagian utara, jumlahnya sekitar 200 bahasa.
  2. Nilo-Saharan mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika, jumlahnya mencapai sekitar 140 bahasa.
  3. Congo-Saharan (Niger-Congo), mencakup dua pertiga Afrika sebagai cabang utama Niger-Congo, jumlahnya mencapai 1000 bahasa dengan 200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah, Selatan dan Timur Afrika membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.
  4. Khoisan mencakup bagian barat Afrika Selatan, jumlahnya sekitar 30 bahasa.

Penduduk Afrika menganut agama yang beragam. Beberapa agama dan sebarannya meliputi:

  1. Di kawasan Afrika Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang dominan.
  2. Kawasan Afrika Selatan memiliki jumlah pemeluk agama Kristen yang lebih banyak dibandingkan Islam dan Hindu.
  3. Di kawasan Afrika Tengah, jumlah terbanyak ialah penganut kepercayaan animisme.
  4. Adapun di kawasan Afrika Timur, penganut Islam dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh penduduk Afrika ialah Yahudi dan Katolik Roma.

Dinamika Penduduk Benua Australia

Pada tahun 2015 penduduk Australia mencapai 23.900.000 jiwa. Sedangkan pada tahun 2005, jumlah penduduknya mencapai 20.400.000 jiwa. Sehingga terjadi penambahan sebesar 3.500.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Jumlah penduduk Australia memang jauh lebih kecil dari benua lainnya.

Penambahan jumlah penduduk Australia terjadi karena angka kelahirannya mencapai 13 kelahiran tiap 1.000 penduduk. Sementara angka kematiannya adalah 7 kematian tiap 1.000 penduduk. Australia juga menjadi salah satu benua tujuan migran dari berbagai negara, migrasi neto negara ini mencapai angka 8.

Meskipun Australia merupakan negara yang luas namun hanya sedikit daerah yang cocok untuk daerah hunian. Daerah-daerah yang paling sesuai untuk hunian adalah daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya cukup.

Daerah pantai Australia sebelah Utara tidak dihuni oleh banyak penduduk karena iklim tropisnya sangat kering. Sedangkan daerah pedalaman dan daerah pantai Barat Australia terlalu gersang. Sebanyak 85%  pendduk Australia tinggal di kota kecil dan kota besar yang pada umumnya terletak di tepi pantai.

Komposisi Penduduk Australia berdasarkan Ras

92%  penduduk Australia adalah bangsa kulit putih atau ras Kaukasoid, selebihnya adalah dari Asia (7%), Aborigin dan lainnya (1%). Suku Aborigin adalah penduduk asli benua ini. Bangsa kulit putih umumnya adalah pendatang dari Eropa.  Sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia, sisanya dari Italia, Belanda, dan Skotlandia, Jerman, dan Yunani. Penduduk yang berasal dari Asia sebagian besar berasal dari China dan India.

Kualitas Penduduk Australia

Australia merupakan negara sekaligus benua dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi. Salah satu indikator kualitas penduduk yaitu angka harapan hidup menunjukkan kategori tinggi, yaitu 82 tahun. Ini menunjukkan penduduk Australia memiliki kondisi kesehatan yang baik. Pendapatan penduduk Australia juga tergolong tinggi yang mencapai 42.880 dolar (WPDS, 2015).

Budaya dan Agama di Benua Australia

Australia memiliki budaya yang beragam. Budaya Australia terdiri atas budaya suku asli yaitu suku Aborigin dan penduduk Selat Torres, serta budaya suku pendatang. Banyaknya penduduk pendatang di Australia memperkaya budaya Australia.

Sebagian besar penduduk pendatang berasal dari Eropa, oleh karena itu budaya Eropa menjadi lebih dominan. Salah satunya adalah dalam hal penggunaan bahasa. Bahasa nasional Australia adalah Bahasa Inggris. Semua penduduk di Australia didorong untuk meguasai Bahasa Inggris.

Sebagian besar penduduk Australia beragama Kristen Protestan (61,2%), Budha (2,5%), Islam (2,2%), Hindu (1,3%), dan sejumlah agama lainnya. Besarnya penduduk yang beragama Kristen tidak lepas dari banyaknya penduduk Australia yang berasal dari Inggris dan negara lainnya di Eropa.

Meskipun begitu, agama dan kepercayaan penduduk asli juga dihargai dan diberi kebebasan untuk menjalankannya.