Selasa, 22 November 2022

Dalil Iman Kepda Hari Akhir

 Dalil Iman kepada Hari Akhir: Pengertian & Tandanya menurut Islam Ilustrasi Kiamat. foto/istockphoto Penulis: Dhita Koesno, tirto.id - 5 Sep 2022 08:50 WIB Dibaca Normal 5 menit Pengertian iman kepada hari akhir adalah meyakini seluruh alam akan mengalami kehancuran. Berikut dalil, hikmah, dan tandanya menurut Islam. tirto.id - Iman kepada hari akhir adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Pengertian hari akhir menurut agama Islam adalah hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima dalam agama Islam. Pengertian Iman kepada Hari Akhir Hari akhir juga bisa dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang abadi di akhirat. Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi. Pada kehidupan abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara. Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia (shirath) untuk menuju ke arah surga atau neraka. Nama-nama Hari Akhir atau Hari Kiamat & Artinya Dalam Al-Quran, ada disebutkan nama-nama lain untuk hari akhir ini. Di antara nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran tentang hari akhir ini adalah: Yaumul Qiyamah atau hari kiamat, Yaumul Mahsyar atau hari berkumpul (bagi semua manusia), Yaumul Hisab atau hari perhitungan (amal manusia), Yaumuz Zilzalah atau hari kegempaan (goncangan), Yaumul Waqi’ah atau hari kejatuhan, Yaumul Qari’ah atau hari keributan, Yaumul Ghasyiyah atau hari pembalasan, Yaumul Haqqah atau hari kepastian, Yaumut Tammah atau hari bencana agung, Yaumul Jaza’ atau hari pembalasan, Yaumul Wa’id atau hari ancaman, Yaumul Mizan atau hari pertimbangan, Yaumul Jami’ atau hari pengumpulan, Yaumut Taghabun atau hari terbukanya segala kecurangan, Yaumul Ba’ts atau hari kebangkitan, Yaumud Din atau hari perhitungan, dan Yaumul Khulud atau hari yang kekal. Baca juga: Pengertian Rukun Iman dan Penjelasan 6 Aspeknya dalam Agama Islam Pengertian Thaharah, Cara & Hikmah Berthaharah Menurut Agama Islam Dalil tentang Hari Akhir Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan datang, karena kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT. Ada beberapa surah di Al-qur'an yang membahas tentang hari akhir atau hari kiamat, di antaranya seperti disebutkan berikut ini. Allah SWT berfirman: وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيۡبَ فِيۡهَا ۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَـبۡعَثُ مَنۡ فِى الۡقُبُوۡرِ‏ Wa annas Saa'ata aatiya tul laa raiba fiiha wa annal laaha yab'asuman fil qubuur Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." (QS. Al-Hajj: 7) Kemudian juga tertera dalam surah ini: اَلۡقَارِعَةُ, مَا الۡقَارِعَةُ‌, وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡقَارِعَةُ, يَوۡمَ يَكُوۡنُ النَّاسُ كَالۡفَرَاشِ الۡمَبۡثُوۡثِۙ‏, وَتَكُوۡنُ الۡجِبَالُ كَالۡعِهۡنِ الۡمَنۡفُوۡشِؕ Al qoori'ah; Mal qooriah, Wa maa adraaka mal qoori'ah, Yauma ya kuunun naasu kal farashil mabtsuuth, Wa ta kuunul jibalu kal 'ihnil manfuush Artinya: "Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan". (QS. Al-Qari'ah: 1-5) Serta disebutkan dalam ayat berikut: وَيَوۡمَ يُنۡفَخُ فِىۡ الصُّوۡرِ فَفَزِعَ مَنۡ فِىۡ السَّمٰوٰتِ وَمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا مَنۡ شَآءَ اللّٰهُ‌ؕ وَكُلٌّ اَتَوۡهُ دٰخِرِيۡنَ Wa Yawma yunfakhu fis Suuri fafazi'a man fis samaawaati wa man fil ardi illaa man shaaa'al laah; wa kullun atawhu daakhiriin Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri". (QS. An-Naml: 87) Masih banyak lagi ayat-ayat lainnya di Alquran yang membahas tentang hari kiamat, mulai dari menceritakan kejadian saat hari kiamat hingga tanda-tanda hari kiamat. Dua Macam Kiamat Dikutip laman Kemendikbud, ada dua macam pengelompokan hari kiamat seperti yang disebutkan para ulama, yaitu: 1. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil) Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. 2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar) Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Baca juga: Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti Abbasiyah Ketentuan Bersuci dari Hadas Besar Berdasarkan Syariat Islam Tanda-Tanda Hari Kiamat Meski hari kiamat sudah pasti datangnya, tetapi tidak ada yang mengetahui kapan waktu itu akan datang, sebagai umat Islam hanya wajib mengimaninya sesuai dengan rukum iman yang kelima. Berikut ini tanda-tanda hari kiamat dari Allah SWT: 1. Tanda-tanda kiamat sughro Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW kapankah hari kiamat? Beliau menjawab: "Yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih mengetahui dari yang bertanya, tetapi saya akan memberitahukanmu tentang tanda-tandanya, yaitu: jika budak wanita telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta berlomba-lomba dalam meininggikan bangunan". (HR Bukhari I/20 dan Muslim I/39) 2. Keluarnya Dajjal Rosulullah menyebut keluarnya Dajjal sebagai fitnah terbesar yang terjadi semenjak penciptaan Nabi Adam SAW hingga hari Kiamat. 3. Munculnya matahari dari barat Hal ini seperti firman Allah SWT: “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu, atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah ”Tunggulah olehmu karena sesungguhnya kamipun menunggu (pula).” (QS. Al-An'am: 158) Selain tiga tanda di atas, berikut ini tanda-tanda kiamat lainnya: Hamba sahaya perempuan dikawini oleh tuannya, Ilmu agama dianggap sudah tidak penting lagi, Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa, Minuman keras merajalela, Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki, Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaku dirinya memperjuangkan agama Islam, Banyak terjadi gempa bumi, Fitnah muncul di mana-mana, Pembunuhan merajalela, Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati, Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara, Turunnya Nabi Isa As., Rusaknya Ka’bah, Lenyapnya Al-Quran, Seluruh manusia menjadi kafir, Munculnya Yakjut Makjut. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir Dengan beriman kepada hari akhir, maka manusia akan mendapatkan hikmahnya, di antaranya: Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di akhirat. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima balasan dari Allah SWT. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala laranganNya. Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas dengan azab. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih lebih mengutamakan kepentingan akhirat. Keadaan Manusia pada Hari Kiamat Keadaan manusia pada Hari Kiamat ini terbagi menjadi dua keadaan, yaitu saat sangkakala pertama ditiup dan saat sangkakala kedua dibunyikan. Hal ini tergambar dalam surah Az-Zumar ayat 68 sebagai berikut: "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu [putusannya masing-masing]," (QS. Az-Zumar [39]: 68). Ketika sangkakala pertama ditiup Malaikat Israfil, semua makhluk yang ada di alam semesta akan panik. Tiupan itu juga akan mengguncangkan Bumi, membuat gempa, gunung meletus dan hancur, serta bintang-asteroid akan menabrak Bumi. “Dan [ingatlah] hari [ketika] ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri," (QS. An-Naml [27]: 87). Seluruh penduduk Bumi akan ketakutan. Saking takutnya, orang-orang akan lupa pada sekitar dan hanya ingat pada keselamatan diri sendiri. Ibu akan lupa pada bayinya, anak-anak lupa pada orang tuanya, dan istri juga tidak ingat lagi dengan keadaan suaminya, sebagaimana tergambar dalam surah Al-Hajj ayat 1-2. Tiupan sangkakala pertama ini akan memusnahkan alam semesta hingga tak bersisa apa pun, kecuali yang dikehendaki Allah SWT. Inilah Kiamat kubra (besar) yang merupakan bagian dari ketetapan Allah SWT. Setelah beberapa waktu, Allah SWT kemudian memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniupkan sangkakala kedua. Tiupan ini akan mengembalikan semua ruh kepada jasadnya. Manusia dibangkitkan dari kematian untuk mengikuti pengadilan Allah di Padang Mahsyar. Momen ini dikenal sebagai Hari Perhitungan (Yaumul Hisab). “Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan [mencatat] amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu,” (QS. Al Mujadilah [58]: 6). Keadaan manusia di Padang Mahsyar adalah dalam kondisi "tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan," (H.R. Muslim). Kondisi ini kian menyiksa sebab matahari berada di atas kepala manusia. Selain itu, ada perbedaan waktu di Padang Mahsyar dengan waktu di dunia. Sehari di Padang Mahsyar setara dengan 1.000 tahun di dunia. Di Padang Mahsyar, seluruh manusia akan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci dan detail. Orang yang beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya, orang yang berbuat dosa dan kejahatan akan menerima catatan amalnya dengan perasaan sedih, serta penuh penyesalan. Selepas amal-perbuatan manusia ditimbang, mereka akan ditentukan apakah masuk neraka atau surga. Orang-orang beriman akan masuk surga, sementara orang-orang kafir akan berakhir di neraka.


Baca selengkapnya di artikel "Dalil Iman kepada Hari Akhir: Pengertian & Tandanya menurut Islam", https://tirto.id/gaD3

0 komentar:

Posting Komentar